Sumatera Selatan Berpotensi Jadi Peringkat Teratas Penghasil Beras, Mentan: Gubernur Petarung

- Jurnalis

Kamis, 6 Maret 2025 - 05:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Gubernur Sumsel Herman Deru menyambut Mentan Andi Amran di Palembang. (Dok. Humas Pemprov Sumsel)

Foto: Gubernur Sumsel Herman Deru menyambut Mentan Andi Amran di Palembang. (Dok. Humas Pemprov Sumsel)

PalembangMenteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, menyatakan optimisme besar terhadap Sumatera Selatan (Sumsel), yang diyakini akan menjadi provinsi penghasil beras terbesar di Indonesia, bahkan melampaui Pulau Jawa. Menurutnya, keberhasilan ini akan tercapai berkat kerja keras petani, dukungan pemerintah, dan kepemimpinan Gubernur Herman Deru, yang ia sebut sebagai “petarung” dalam memajukan sektor pertanian.

“Kami ingin Sumsel menjadi nomor satu dalam produksi beras di Indonesia. Gubernur Herman Deru adalah seorang petarung yang tidak pernah menyerah, dan saya percaya beliau bisa mewujudkan Sumsel sebagai lumbung pangan nasional,” ujar Mentan Andi Amran Sulaiman di Palembang pada Selasa, 4 Maret 2025.

Amran menambahkan bahwa Sumsel merupakan salah satu provinsi prioritas untuk pengembangan pertanian di Indonesia, bersama dengan Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua Selatan. Dengan komitmen yang kuat dan potensi alam yang melimpah, Sumsel dipersiapkan untuk menjadi salah satu pusat pangan utama di Tanah Air.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami optimistis Sumsel bisa mencapai minimal peringkat ketiga dalam hal produksi beras nasional. Dengan terus berupaya, saya yakin target ini akan tercapai dalam waktu yang tidak terlalu lama,” tambahnya.


Optimalisasi Lahan Rawa dan Ekspansi Tanam Padi

Untuk mendukung pencapaian tersebut, Mentan memaparkan sejumlah program yang tengah digulirkan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, terutama di Sumsel. Dua program utama yang tengah dijalankan adalah Optimalisasi Lahan Rawa (OPLAH) dan Cetak Sawah Rakyat (CSR).

Tahun ini, Sumsel menerima tambahan 150 ribu hektare untuk perluasan area tanam padi yang tersebar di Ogan Komering Ilir (OKI) dan Musi Banyuasin (Muba). Program ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mencapai target ekspansi hingga 1 juta hektare dalam lima tahun ke depan.

Baca Juga :  Gibran Ditantang Temui Mahasiswa yang Demo Soal Indonesia Gelap: "Jangan Hanya Bertemu Anak SD"

“Tahun ini, kita mulai dengan 150 ribu hektare, dan kami akan terus mengembangkan lahan pertanian di Sumsel. Target kami adalah 1 juta hektare dalam lima tahun mendatang. Kami yakin Sumsel mampu mencapai itu,” ungkap Amran.


Harga Gabah yang Meningkatkan Semangat Petani

Selain program perluasan lahan, Mentan juga mengungkapkan kebijakan pemerintah mengenai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani, yang ditetapkan sebesar Rp 6.500/kg. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan dorongan kepada petani untuk terus meningkatkan produktivitas padi mereka.

“Kami mengajak semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah, dan petani, untuk berkolaborasi. Penyuluh pertanian juga menjadi kunci penting dalam keberhasilan ini. Kami akan memberikan dukungan penuh kepada mereka, termasuk dengan menyediakan motor operasional untuk para penyuluh yang berprestasi,” jelas Amran.


Gubernur Sumsel Apresiasi Program Kementan dan Optimisme Peringkat Tertinggi

Gubernur Sumsel Herman Deru mengapresiasi perhatian besar dari Kementerian Pertanian terhadap perkembangan sektor pertanian di wilayahnya. Menurut Deru, program-program yang diluncurkan oleh kementerian telah memberikan dampak positif yang nyata terhadap peningkatan kesejahteraan petani, serta mendorong pertumbuhan sektor pertanian di Sumsel.

“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Menteri dan jajaran Kementan yang terus memberikan dukungan kepada Sumsel. Melalui program Serasi (Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani), Sumsel berhasil naik peringkat dari posisi kedelapan ke posisi kelima dalam hal produksi beras nasional. Dengan semangat dan kerja keras, kami optimistis bisa mencapai peringkat ketiga dalam waktu dekat,” ujar Herman Deru.

Baca Juga :  Pertemuan Dirut PT. ADIKARYA BAKTI INDONESIA Syahrain Syahrir dengan Kepala KSOP Kelas II Teluk Palu Capt. Alexander Allokendek, MM Penuh Kehangatan

Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Berbasis Teknologi untuk Meningkatkan Produktivitas

Salah satu terobosan besar yang dilakukan oleh Gubernur Deru adalah pemberdayaan penyuluh pertanian yang lebih modern dan berbasis teknologi. Sejak tahun 2019, Pemerintah Provinsi Sumsel telah mengangkat 2.000 penyuluh pertanian dengan dana dari APBD Provinsi, guna memperkuat kapasitas mereka dalam mendampingi petani.

“Kami memastikan penyuluh kami tidak hanya memiliki pengetahuan tentang pertanian, tetapi juga memiliki keahlian dalam bidang marketing, perbankan, dan pembiayaan pertanian. Dengan demikian, mereka bisa membantu petani dalam mengakses pasar dan sumber daya yang dibutuhkan,” tambah Herman Deru.


Sumsel Menuju Lumbung Pangan Nasional

Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat pertanian, Sumatera Selatan kini berada di jalur yang tepat untuk menjadi lumbung pangan Indonesia. Melalui inovasi-inovasi dalam pengelolaan lahan, pemberdayaan penyuluh, serta kebijakan yang berpihak pada petani, Sumsel berpotensi tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan domestik, tetapi juga menjadi salah satu kontributor utama bagi ekspor pangan Indonesia ke dunia.

Mentan Amran dan Gubernur Deru sepakat bahwa dengan kerja keras, komitmen yang tak kenal lelah, serta dukungan berbagai pihak, Sumsel akan mampu menembus peringkat pertama sebagai penghasil beras terbesar di Indonesia dan menjadi pilar penting ketahanan pangan nasional.

Penulis : Indonesia Terkini

Editor : Indonesia Terkini

Sumber Berita : detik

Berita Terkait

Pemprov Sulsel Fasilitasi Dialog untuk Solusi Bersama: Pertemuan Pemersatu Driver Ojek Online dan Aplikator
Toyota bZ3X Laris Manis di China, Pemesanan Tembus 10 Ribu Unit Per Jam dengan Harga Mulai Rp 246 Juta
Peserta Buka Puasa Bersama IKA Unhas dan Himpuni di Kediaman Mentan Amran Capai Lebih dari 1000 Orang
Harta Kekayaan Haji Isam, Crazy Rich Kalimantan Selatan yang Diundang Presiden Prabowo ke Istana
Amran Sulaiman Geram Soal MinyaKita yang Terbukti Tidak Sesuai Kemasan, Ancaman Sanksi untuk Produsen dan Pedagang Curang
Kota Kuno yang Terlupakan di Bawah Danau Qiandao: “Atlantis China” yang Menyimpan Sejuta Misteri
Gempa Terkini Jumat, 7 Maret 2025: Laporan Lengkap dari BMKG
Kapolsek Babadan AKP Hariyadi, SH, M Bersama Ibu-Ibu Bhayangkari Bagikan Takjil di Jalan
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 14 Maret 2025 - 20:58 WIB

Pemprov Sulsel Fasilitasi Dialog untuk Solusi Bersama: Pertemuan Pemersatu Driver Ojek Online dan Aplikator

Kamis, 13 Maret 2025 - 00:16 WIB

Toyota bZ3X Laris Manis di China, Pemesanan Tembus 10 Ribu Unit Per Jam dengan Harga Mulai Rp 246 Juta

Selasa, 11 Maret 2025 - 18:11 WIB

Peserta Buka Puasa Bersama IKA Unhas dan Himpuni di Kediaman Mentan Amran Capai Lebih dari 1000 Orang

Selasa, 11 Maret 2025 - 00:14 WIB

Harta Kekayaan Haji Isam, Crazy Rich Kalimantan Selatan yang Diundang Presiden Prabowo ke Istana

Sabtu, 8 Maret 2025 - 06:56 WIB

Amran Sulaiman Geram Soal MinyaKita yang Terbukti Tidak Sesuai Kemasan, Ancaman Sanksi untuk Produsen dan Pedagang Curang

Berita Terbaru