INterkin – Bentrokan antara mahasiswa dan warga di depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) yang terjadi pada Jumat malam, 21 Februari 2025, mulai mereda. Namun, akibat insiden tersebut, sejumlah fasilitas kampus rusak akibat lemparan batu. Batu-batu berserakan terlihat di area kampus, memperlihatkan dampak dari kekerasan yang terjadi.
Sekitar pukul 21.35 Wita, arus lalu lintas di ruas Jalan A P Pettarani, yang sempat terhenti akibat kerusuhan, akhirnya dapat dilalui kembali oleh kendaraan. Meski demikian, petugas kepolisian tetap melakukan penjagaan ketat di sekitar kampus UNM, dengan beberapa anggota polisi juga menyisir area kampus untuk memastikan tidak ada lagi potensi kerusuhan. Dalam proses penyisiran tersebut, aparat berhasil mengamankan sejumlah mahasiswa yang terlibat dalam bentrokan.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, menyampaikan bahwa sekitar enam orang mahasiswa telah diamankan dan akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut. “Situasi saat ini sudah mulai kondusif, dan kami akan terus melakukan patroli untuk memastikan keamanan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bentrokan itu berawal dari unjuk rasa yang digelar oleh mahasiswa di depan kampus UNM, Jalan A P Pettarani, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar. Namun, aksi tersebut memicu kemarahan sejumlah warga, yang akhirnya terlibat dalam konfrontasi fisik dengan mahasiswa. Kehadiran polisi di lokasi justru memperburuk situasi, dengan aparat yang dilempari batu dan bom molotov oleh massa. Sebagai respons, polisi membalas dengan menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.
Hingga kini, pihak kepolisian terus mengupayakan langkah-langkah untuk mengembalikan keadaan menjadi tenang dan memastikan tidak ada lagi gangguan keamanan di sekitar area kampus.
Penulis : INterkin