Jakarta, 19 Februari 2025 — Produsen mobil listrik asal China, BYD Auto, resmi menjalin kemitraan dengan perusahaan kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengembangkan sistem bantuan pengemudi canggih, bernama God’s Eye (Mata Dewa), yang memungkinkan kendaraan untuk mengemudi secara otomatis baik di jalan tol maupun di jalanan perkotaan yang padat.
Peluncuran di China dan Rencana di Indonesia
Menurut Product Strategy Manager BYD Auto, Zheng Cuifang (Sheryl), teknologi ini sudah diluncurkan di China pada pekan lalu dan akan terus dikembangkan. Meskipun demikian, BYD membutuhkan waktu tambahan untuk menyempurnakan model teknologi God’s Eye sebelum memperkenalkannya di pasar global, termasuk Indonesia.
“Kami memproyeksikan teknologi ini dapat hadir di Indonesia sekitar tahun 2026 atau 2027. Kami perlu dua hingga tiga tahun pengalaman di China untuk memastikan teknologi ini sudah matang sebelum diterapkan di pasar internasional,” ujar Sheryl dalam wawancara di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 pada Senin (17/2/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sheryl juga menjelaskan bahwa kondisi jalan di Indonesia sangat berbeda dengan di China, sehingga BYD memerlukan waktu lebih lama untuk melakukan uji coba teknologi tersebut di jalanan Indonesia.
Hanya Model Terbaru yang Mendapatkan Akses Teknologi God’s Eye
Namun, Sheryl menegaskan bahwa kendaraan BYD model lama yang telah ada di pasar Indonesia, seperti BYD Dolphin, Atto 3, Sealion 7, dan Seal, tidak dapat memperoleh pembaruan perangkat lunak over-the-air (OTA) untuk mengakses teknologi God’s Eye. Teknologi tersebut hanya akan tersedia untuk model-model terbaru yang dirilis oleh BYD di masa depan. “Kami berharap sekitar tahun 2027, model-model baru akan bisa mengakses teknologi God’s Eye,” tambahnya.
Teknologi God’s Eye: Sistem Canggih dengan AI dan Sensor
Teknologi God’s Eye yang dikembangkan oleh DeepSeek mengintegrasikan AI canggih dengan kamera dan sensor untuk memberikan berbagai fitur seperti parkir otomatis dan navigasi otonom di jalan raya—fitur yang sebelumnya hanya tersedia pada kendaraan mewah. Dengan adanya integrasi ini, BYD berharap dapat meningkatkan daya saingnya di pasar domestik China serta memperluas pengaruhnya di pasar global, terutama dalam menghadapi kompetisi dengan produsen mobil listrik seperti Tesla.
Kekhawatiran Terkait Privasi dan Keamanan Data
Namun, kerja sama ini juga menimbulkan sejumlah kekhawatiran mengenai privasi dan keamanan data pengguna. Beberapa laporan menyebutkan bahwa platform AI DeepSeek mengirimkan data pengguna ke server yang terkait dengan China Mobile, perusahaan telekomunikasi milik pemerintah China. Hal ini memicu penolakan di beberapa negara Barat, termasuk Amerika Serikat, Australia, Italia, Irlandia, dan Korea Selatan, yang menentang penggunaan teknologi DeepSeek di negara mereka.
Penulis : Indonesia Terkini
Editor : Indonesia Terkini
Sumber Berita : Bisnis.com