Suara.com – Band punk asal Purbalingga, Jawa Tengah, Sukatani, sedang menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah lagu mereka yang berjudul “Bayar Bayar Bayar” mendadak viral. Lirik lagu ini pun banyak dicari dan dibagikan secara luas oleh warganet.
Namun, meski lagu “Bayar Bayar Bayar” sempat mencuri perhatian, lagu tersebut kini telah ditarik dari berbagai platform streaming. Penghapusan lagu ini justru semakin membuatnya menarik perhatian publik, dan warganet pun penasaran untuk mencari tahu lebih lanjut tentang isi lagu tersebut.
Lirik Lagu Sukatani – “Bayar Bayar Bayar”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mau bikin SIM, bayar polisi
Ketilang di jalan, bayar polisi
Touring motor gede, bayar polisi
Angkot mau ngetem, bayar polisi
Aduh, aduh, ku tak punya uang
Untuk bisa bayar polisi
Mau bikin gigs, bayar polisi
Lapor barang hilang, bayar polisi
Masuk ke penjara, bayar polisi
Keluar penjara, bayar polisi
Aduh, aduh, ku tak punya uang
Untuk bisa bayar polisi
Mau korupsi, bayar polisi
Mau gusur rumah, bayar polisi
Mau babat hutan, bayar polisi
Mau jadi polisi, bayar polisi
Aduh, aduh, ku tak punya uang
Untuk bisa bayar polisi
Makna Lagu “Bayar Bayar Bayar”
Dari liriknya, lagu “Bayar Bayar Bayar” mengangkat keluh kesah masyarakat tentang praktik oknum kepolisian. Lagu ini secara terang-terangan menyoroti berbagai situasi yang mengharuskan seseorang untuk mengeluarkan uang guna menyelesaikan urusan dengan polisi.
Lagu ini masuk dalam album “Gelap Gempita” yang dirilis pada tahun 2023. Selain “Bayar Bayar Bayar”, album ini juga memuat beberapa lagu lainnya, seperti “Sukatani”, “Semakin Tua Semakin Punk”, “Tanam Kemandirian”, “Alas Wirasaba”, “Realitas Konsumerisme”, “Jangan Bicara Solidaritas”, dan “Gelap Gempita”.
Setelah dirilisnya video klarifikasi dari Sukatani, lagu “Bayar Bayar Bayar” kini sudah tidak dapat ditemukan di Spotify dan beberapa platform streaming legal lainnya. Keputusan ini memunculkan beragam reaksi di kalangan warganet. Beberapa mendukung langkah Sukatani dalam memberikan klarifikasi, sementara yang lain merasa kecewa dengan penghapusan lagu tersebut karena dianggap mewakili suara banyak orang.
Penulis : INterkin
Sumber Berita : Suara.com