akarta, INterkin – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan minatnya untuk mengakses cadangan tanah jarang (rare earth) Ukraina sebagai imbalan atas bantuan yang diberikan AS dalam perang Ukraina. Dalam wawancara dengan Fox News, Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat ingin memperoleh mineral tanah jarang Ukraina, yang diperkirakan memiliki nilai sebesar $500 miliar (sekitar Rp8.108 triliun).
“Saya ingin memiliki keamanan tanah jarang. Kami telah memberikan ratusan miliar dolar, dan Ukraina memiliki cadangan tanah jarang yang luar biasa. Saya ingin memastikan kita mendapatkan akses ke sumber daya tersebut,” kata Trump.
Pada Rabu (12/2), Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, melakukan kunjungan ke Kyiv untuk mempresentasikan proposal yang memungkinkan AS menguasai 50 persen cadangan mineral tanah jarang Ukraina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak proposal tersebut. Pada Sabtu (15/2), di sela-sela Konferensi Keamanan Munich, Zelensky dengan tegas menyatakan bahwa permintaan AS tersebut tidak sesuai dengan kepentingan nasional Ukraina. Meskipun tidak menyebutkan secara eksplisit apa yang ditolak, banyak pihak menduga bahwa Zelensky menanggapi permintaan AS untuk menguasai separuh cadangan tanah jarang Ukraina.
Apa Itu Tanah Jarang dan Mengapa Begitu Penting?
Tanah jarang adalah sekelompok 17 logam yang memiliki berbagai kegunaan dalam teknologi tinggi, seperti pembuatan magnet untuk kendaraan listrik, telepon seluler, sistem rudal, serta perangkat elektronik lainnya. Logam-logam ini sangat dibutuhkan dalam industri modern karena peranannya yang krusial dalam berbagai teknologi.
Menurut Survei Geologi AS (USGS), pada 2023 terdapat sekitar 110 juta metrik ton cadangan tanah jarang di seluruh dunia. China menjadi produsen terbesar dunia dengan menguasai sekitar 60 persen pasokan global tanah jarang.
Bagaimana Kondisi Pasokan Tanah Jarang ke AS?
Pada 2023, AS diperkirakan mengimpor senyawa dan logam tanah jarang senilai sekitar $190 juta (sekitar Rp3,1 triliun), meskipun jumlah ini menurun 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. AS sangat bergantung pada negara-negara seperti China, Malaysia, Jepang, dan Estonia, yang menyuplai sekitar 80 persen kebutuhan tanah jarang AS pada 2024.
Selain tanah jarang, AS juga sedang memantau beberapa mineral strategis lainnya, seperti tungsten, telurium, litium, titanium, dan indium.
Di Mana Lokasi Cadangan Tanah Jarang di Ukraina?
Mineral tanah jarang Ukraina tersebar di beberapa lokasi di seluruh negara, dengan lebih dari 70 persen cadangan berada di wilayah Donetsk dan Luhansk, yang sebagian besar telah dikuasai oleh Rusia. Beberapa cadangan juga ditemukan di Dnipropetrovsk, yang berbatasan dengan Donetsk dan Zaporizhia, wilayah yang secara ilegal dianeksasi Rusia pada 2022. Pasukan Rusia saat ini sedang bergerak maju ke area ini.
Semenanjung Crimea, yang dianeksasi Rusia pada 2014, juga dikenal kaya akan mineral, namun status wilayah tersebut tetap diperdebatkan di panggung internasional.

Apa Saja Sumber Daya Mineral Ukraina yang Berharga?
Ukraina dikenal memiliki cadangan mineral yang sangat beragam dan penting. Pada 2022, negara ini mengklaim dirinya sebagai salah satu dari 10 negara teratas dengan cadangan titanium terbesar, yang menyumbang sekitar 7 persen dari produksi global. Selain itu, pada 2023, majalah bisnis Forbes memperkirakan bahwa total sumber daya mineral Ukraina mencapai 111 miliar ton, sebagian besar terdiri dari batu bara dan bijih besi.
Menurut Forum Ekonomi Dunia, Ukraina juga diperkirakan menjadi pemasok utama untuk mineral seperti litium, berilium, mangan, galium, zirkonium, grafit, apatit, fluorit, dan nikel.
Badan Geologi Negara Ukraina melaporkan bahwa negara ini memiliki salah satu cadangan litium terbesar di Eropa, diperkirakan mencapai 500.000 metrik ton. Litium sangat dibutuhkan dalam industri pembuatan baterai, keramik, dan kaca.
Cadangan grafit Ukraina pun cukup signifikan, mencakup 20 persen dari sumber daya global. Grafit ini memiliki peran penting dalam pembuatan baterai kendaraan listrik dan reaktor nuklir.
Penulis : INterkin